Solid Gold Berjangka | Tiga Satelit Internet Disiapkan untuk Selimuti Indonesia
Solid Gold Berjangka | Kendati Palapa Ring sudah menjangkau 514 kota-kabupaten seluruh Indonesia, masih banyak wilayah yang belum terjangkau jaringan internet cepat atau broadband, terutama daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Mengatasi itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) menyiapkan satelit.
Berbeda dengan Palapa Ring, satelit lebih menyasar daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau dengan infrastruktur serat optik di daratan. Sehingga pada akhirnya, Palapa Ring dan satelit akan sinergi dalam meratakan akses internet di Indonesia.
“Kami sudah memikirkan tidak hanya satu, tapi dua dan tiga satelit untuk melayani seluruh Indonesia,” kata Ahmad Juhari, Direktur Keuangan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ditemui di Sorong, Papua Barat.
Menurutnya jika hanya satu satelit tetap tidak dapat menghadirkan pengalaman internet cepat. Sebab, meski satu satelit kapasitasnya cukup besar, titik yang harus dilayani banyak, alhasil kecepatan koneksi pun jadi rendah.
“Satelit pertama kapasitasnya 150 Gbps, sedangkan titik yang harus dilayani mencapai 214 ribu titik, seperti sekolahan, puskesmas, kantor kelurahan dan lainnya. Kalau 150 Gbps dibagi 214 ribu kemungkinan tiap titik tidak sampai 1 Mbps, lemot juga kan. Makanya untuk satelit kedua dan ketiga harus sudah dipikirkan,” papar Juhari.
Satelit pertama yang akan diluncurkan Bakti diberi nama Satria (Satelit Republik Indonesia) dan berjenis Very High Throughput Satellite (VHTS). Pemerintah menetapkan bahwa pada akhir tahun 2019 akan dilakukan konstruksi.
Satria direncanakan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2022 memakai roket peluncur Falcon 9 kepunyaan SpaceX. Proses peluncurannya nanti akan dilakukan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satria akan mengisi slot orbit 146 Bujur Timur (BT).
Setahun berikutnya secara berurut Bakti berencana meluncurkan satelit kedua dan ketiganya. “Keinginan pemerintah tiap tahun bisa meluncurkan satu satelit. Tinggal lihat cash flow aja,” kata Juhari.
Berbeda dengan Satria, kapasitas satelit kedua dan ketiga bakal lebih besar. “Menurut informasi kapasitas satelit kedua itu dua kali lipat, jadi 300 Gbps,” pungkas Juhari.
Sumber:detik.com